Foto : Damianus Muyapa

Oleh: Damianus Muyapa
OPINI, (KM)--- Manusia mempunyai budaya dalam hidup. Budaya bisa di katakan tradisi atau kebiasaan  seseorang yang selalu di lakukan pada setiap saat. Kebiasaan di setiap tempat sangat berbeda satu sama yang lain. Namun budaya  bisa belajar dan meniru oleh orang lain. Tetapi juga Orang banyak selalu egois tentang budayanya sendiri, tidak mau belajar dan tahu dari  budaya orang lain. Bahkan ada yang bilang bahwa budaya itu tidak penting dalam hidup, bila di pegang atau di lakukan kebiasaan lokal itu ketinggalan jaman, memang betul  di lihat dari perkembangan jaman modern sekarang ini. Namun pembicaraan dan pendapat begitu sangat  keliru sekali karena budaya lokal adalah dasar hidup seorang dan  yang lain hanya melengkapi dari budaya lokalnya.
Budaya lokal harus mempelajari dalam hidup, walaupun budaya modern sangat mempengaruhui pada setiap saat, apa lagi budaya dari luar datang berbaur dengan budaya lokal yang ada. Akhirnya budaya yang ada bisa di tinggalkan, kemudian bisa mengikuti budaya luar tersebut. Bukan berarti budaya luar tidak menguntungkan dalam hidup, namun harus melihat dan mengetahui apa sebab dan akibatnya. Untuk budaya lokal ini sangat penting sehingga siswa, guru, orang tua, dan pemerintah melakukan cara-cara yang terbaik agar budaya lokal tetap ada seperti:
1.           Siswa berkomitmen
Belajar budaya lokal ini sangat sulit sekali terutama anak-anak generasi sekarang ini karena banyak pengaruh yang ada, namun siswa harus berkomitmen untuk banyak belajar  dengan cara pendekatan dengan orang-orang tua yang sudah tahu tentang budaya lokal, belajar ilmu pengetahuan tentang budaya lokal, dan penelitian khusus  budaya lokal, agar dapat di ketahui bagaimana kebiasaan dalam hidup di daerah itu yang sebenarnya.  
2.              Guru Mengajar dan mengajak
Guru mengajar dan mengajak siswa-siswi kearah membekali budaya lokal dengan cara di jadikannya ekstra kulikuler atau di masukannya ke pelajaran prakarya, misalnya: membuat anak panah, busur, menganyam noken, mengukir patun,  dan lain pula proses pembuatan sagu menjadi papeda, dan lain pula tari-tarian  lokal.  Dengan tindakan seperti mengadakan outing kelas agar langsung praktek di lapangan atau di daerah yang  kental budaya lokalnya. Setelah tahu harus di kembangkan dan di praktekan budaya lokal yang sudah tahu itu lalu di publikasikan melalui pameran, tulisan di tingkat daerah, Nasional, Internasional, dan lain sebagainya.   
3.     Orang Tua bermotivasi
Orang tua yang selalu tahu tentang keberadaan yang sebenarnya dari anak-anak. Apa lagi orang tua sudah tahu budaya lokal. Oleh karena itu, orang tua harus bermotivasi untuk memberikan pengetahuan budaya lokal dari rumah. jangan sampai orang tua  membiarkan dan anak-anak belajar  budaya yang  modern saja. Kalau ini terjadi berarti anak-anak akan mengalami kesulitan dalam hidup dan lupa serta tidak tahu budayanya sendiri.
4.     Pemerintah Berintegrasi
   Pemerintah harus berintegrasi yang baik dengan tiap sekolah yang ada untuk menerapkan budaya lokal, karena selama ini ada sekolah yang tidak di ajarkan budaya lokal. Oleh karena itu, pemerintah harus menfasilitasi alat-alat tradisional di tiap sekolah,dan juga menerima guru budaya lokal pada tiap sekolah untuk mengajar, agar siswa tahu budaya lokal yang sebenarnya.
Dengan demikian, siswa-siswi belajar budaya lokal dari sekarang agar mempertahankan moralitas dirinya dalam hidup. Kalau tidak belajar budaya lokal, maka  hidup akan mengalami kesulitan dalam hal kreatif lokal, oleh karena itu, belajar-belajar dan belajar  budaya lokal  karena budaya lokal  sangat penting dalam hidup untuk  kedepan bagi siswa.

Penulis adalah Staf Dosen STIE Amor Timika